Perpustakaan MAN IC Serpong

Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Pendidikan Madrasah, tahun 2015 ini telah merealisasikan pembangunan 6 MAN IC baru, dari 20 MAN IC yang direncanakan. Untuk pertama kalinya, ke-6 MAN IC baru tersebut beberapa bulan lalu sudah melaksanakan kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2015/2016, yakni:

1. MAN IC Aceh Timur,
2. MAN IC Oki Sumatera Selatan,
3. MAN IC Siak Riau,
4. MAN IC Bangka Tengah Kep. Bangka Belitung,
5. MAN IC Kota Pekalongan Jawa Tengah, dan
6. MAN IC Paser Kalimantan Timur.

Tahun Ajaran 2016/2017 yang akan datang, satu lagi MAN IC yang siap operasional, yakni MAN IC Kota Batam. Dan, terkait dengan persiapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2016 mendatang, Direktur Pendidikan Madrasah, Direktorat Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof.Dr. Nur Kholis Setiawan, MA berharap agar seluruh jajaran Kanwil Kementerian Agama Provinsi maupun Kota Batam dapat melakukan sosialisasi yang masif tentang keberadaan MAN IC Batam ini. “Kehadiran MAN IC Kota Batam harus diinformasikan dengan baik kepada segenap khalayak khususnya siswa dan siswi MTs dan SMP calon siswa/i MAN IC”, tutur Prof Nur.
Kerja besar ”replikasi” MAN IC ini tidak terlepas kaitannya dengan fakta kesuksesan Kementerian Agama RI dalam mengembangkan tiga MAN IC sebelumnya di 3 lokasi (Serpong, Gorontalo dan Jambi). Lebih jauh, selaku Direktur Pendidikan Madrasah, Prof.Dr.Nur Kholis Setiawan, MA menegaskan bahwa pendirian dan pengembangan MAN IC adalah bagian tak terpisahkan dari rangkaian ikhtiar Kementerian Agama dalam memberikan kemudahan akses dan peningkatan mutu anak-anak bangsa agar mampu bersaing dengan bangsa lainnya. Dikatakannya, ini tidak saja menjadi amanat undang-undang agar negara menyediakan pendidikan yang bermutu, namun sekaligus juga menjadi tuntutan masyarakat dan dunia global.

Keputusan Kementerian Agama untuk menetapkan suatu daerah sebagai titik lokasi pengembangan MAN IC baru ikut ditentukan oleh komitmen dan kontribusi Pemerintah Daerah setempat dalam beberapa hal, terutama (tetapi tidak terbatas) dalam hal pengadaan lahan seluas minimal 10 hektar. Di beberapa wilayah, pemerintah daerah setempat bahkan berkomitmen memberikan tambahan beasiswa bagi para peserta didik.