Cara Saya Memaknai Hasil Pengumuman Tes Masuk MAN Insan Cendekia


Masjid Ulil Albab, MAN Insan Cendekia Serpong, Tangerang Selatan, Propinsi Banten.

Hari ini, Jumat 5 Juni 2015 adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh ribuan peminat sekolah MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Insan Cendekia. Hari ini adalah hari keputusan: apakah seleksi yang dilakukan beberapa waktu lalu akan berlanjut menjadi momen historis membahagiakan menjadi bagian dari keluarga besar MAN Insan Cendekia, atau tidak.

Sampai artikel ini saya tulis (menjelang Shalat Jumat), website MAN Insan Cendekia, khususnya portal menuju homepage pengumuman hasil seleksi benar-benar masih sangat sulit diakses. Pengalaman saya tahun lalu saat ingin melihat hasil seleksi untuk salah satu putri tercinta saya, hampir 24 jam kemudian baru berhasil login. Luar biasa memang. Setahu saya, bandwidth internet yang disediakan MAN Insan Cendekia untuk keperluan ini sudah sangat besar. Karena itu persoalan kesulitan akses di hari pertama pengumuman ini saya yakin semata-mata hanya akibat dari tingginya trafik menuju portal tersebut, dan ini sekaligus mencerminkan tingginya animo publik terhadap sekolah yang pertama kali dirintis oleh Habibie ini. (Lihat Sejarah MAN Insan Cendekia Serpong)

Sambil menunggu bisa login untuk melihat pengumuman hasil seleksi, mending baca aja dulu tulisan ini sampai tuntas ya, siapa tahu setelah ini lancar login-nya dan sekaligus juga hasilnya sesuai dengan harapan. Hehehe... Oya, sebenarnya saya hanya ingin mengatakan bahwa hasil pengumuman seleksi masuk MAN Insan Cendekia, saat setelah diketahui maupun sebelum diketahui, sejatinya adalah bagian dari UJIAN tersendiri. Bahkan, ia menjadi ujian yang lebih substansial.

Hanya ada dua kemungkinan dari hasil pengumuman ujian seleksi masuk hari ini: diterima, atau belum diterima. Bagi yang diterima, saya ucapkan selamat menjadi bagian dari sivitas akademika MAN Insan Cendekia. Bagi yang belum diterima, yakinlah bahwa itu bukan kiamat. Sekolah yang baik di negeri ini cukup banyak. MAN Insan Cendekia hanya salah satu di antaranya. Bukankah kita sebenarnya sangat leluasa untuk mohon petunjuk pilihan kepada Allah, sekaligus memohon kekuatan untuk menjalani pilihan itu agar senantiasa dalam ridha-Nya, dimanapun kita (atau anak-anak kita) menempuh pendidikan? (Pastikan juga membaca tulisan ini: Ketika Anakku Bertanya Tentang Makna Keunggulan Sekolah)

Saya yakin, setiap orang tua (bersama-sama dengan buah hatinya) jauh-jauh hari sudah berusaha menyiapkan alternatif pilihan (sekolah) jika pada salah satu opsi yang ada belum seperti yang diharapkan. Yang paling pokok, dimanapun anak-anak kita sekolah, kita sebagai orang tua harus senantiasa yakin bahwa akidah mereka akan selalu terjaga, akhlak mereka akan selalu kondusif untuk berkembang menjadi lebih positif, dan tradisi ilmiah mereka senantiasa terbangun di atas fondasi religiusitas yang kokoh.

Itulah sesungguhnya esensi UJIAN substansial yang saya maksud. Sebab, untuk konteks saat ini anak-anak kita yang mengikuti seleksi di MAN Insan Cendekia beberapa waktu lalu, tidak hanya diuji apakah hari ini mereka akan lulus atau tidak. Yang paling fundamental adalah, kita sendiri yang diuji apakah kita bisa lulus menjalani ujian peran kita sebagai orang tua bagi anak-anak kita? Itu saja! (Oya, jangan lupa simak juga yang ini ya: Testimoni Alumni MAN Insan Cendekia Sepong). Wallahua’lam.

Title: Cara Saya Memaknai Hasil Pengumuman Tes Masuk MAN Insan Cendekia
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Writed by La Ode Ahmad

Pembaca yang budiman, silahkan dimanfaatkan kolom komentar di bawah ini sebagai sarana berbagi atau saling mengingatkan, terutama jika dalam artikel yang saya tulis terdapat hal-hal yang perlu diklarifikasi lebih lanjut. Terima kasih.